Bombana,A-1.Info | – Dengan semakin dekatnya Pilkada Bombana pada 27 November 2024, isu netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) mencuat menjadi sorotan publik. Di tengah persiapan pesta demokrasi ini, Andi Amil Niransyah, seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari Politeknik Bombana sekaligus Sekretaris Umum Ikatan Mahasiswa Bombana (IKMB), angkat suara mengenai pentingnya peran ASN dalam menjaga pemilu yang jujur dan adil.Kamis (07/11/2024)
Dalam pernyataannya, Andi dengan tegas menyebut bahwa netralitas ASN adalah syarat mutlak untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan Pilkada yang bebas dari intervensi politik. “ASN yang netral adalah simbol komitmen kita terhadap demokrasi yang sehat. Ketika ASN ikut berpolitik, ini akan mencederai esensi demokrasi dan meruntuhkan kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan,” ujarnya.
Menurut Andi, ASN memiliki posisi strategis dalam birokrasi negara sehingga harus menjaga jarak dari kepentingan politik mana pun. “ASN tidak boleh terjebak dalam praktik politik praktis. Tugas mereka adalah menjadi abdi negara yang profesional, bukan alat bagi kepentingan kandidat tertentu,” tegasnya. Ia juga menekankan bahwa ketentuan hukum yang mengatur netralitas ASN sudah jelas tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Dalam UU tersebut, ASN dilarang terlibat dalam politik praktis untuk menjaga profesionalisme dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
IKMB, sebagai organisasi yang berfokus pada peran pemuda dalam pembangunan daerah, menyatakan akan berperan aktif dalam memantau jalannya Pilkada Bombana. Menurut Andi, IKMB berencana bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat untuk memastikan proses Pilkada berlangsung sesuai prinsip keadilan dan transparansi. “Kami akan hadir bersama masyarakat, melakukan pengawasan langsung agar Pilkada Bombana 2024 ini berjalan bersih dan demokratis,” ujarnya.
Tak hanya itu, Andi juga mengajak masyarakat Bombana untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga netralitas ASN dengan melaporkan segala bentuk pelanggaran yang mungkin terjadi. Ia menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menciptakan Pilkada yang jujur dan adil. “Kita semua punya tanggung jawab yang sama dalam menjaga demokrasi. Bila ada ASN yang secara terbuka mendukung kandidat tertentu, ini harus segera dilaporkan. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama menjaga demokrasi kita tetap sehat,” tuturnya.
Andi juga menyoroti bahwa netralitas ASN bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi merupakan bagian dari tanggung jawab sosial seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, masyarakat harus aktif memberikan pengawasan agar ASN tetap menjalankan tugas dengan profesional tanpa intervensi politik. “Ini adalah momen kita untuk menunjukkan bahwa masyarakat Bombana siap menjaga demokrasi. Tanpa keberpihakan, kita bisa mengawal Pilkada agar benar-benar mencerminkan suara rakyat,” katanya.
Lebih jauh, Andi berharap bahwa Pilkada Bombana 2024 bisa menjadi contoh teladan bagi proses demokrasi yang sehat dan berintegritas. Baginya, keberhasilan pemilu ini bukan hanya bergantung pada penyelenggara, tetapi juga komitmen seluruh masyarakat dan ASN dalam menjaga netralitas. “Kami sebagai mahasiswa dan kader PMII, memiliki tanggung jawab untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas Pilkada ini. Kami berkomitmen penuh untuk memastikan Pilkada Bombana berlangsung tanpa adanya campur tangan yang tidak semestinya,” ujarnya penuh semangat.
Dalam kesempatan ini, Andi juga menyampaikan harapannya kepada seluruh ASN di Bombana agar tidak tergoda untuk terlibat dalam politik praktis. Ia menegaskan bahwa ASN harus memiliki kesadaran akan peran penting mereka sebagai abdi negara yang netral dan profesional. “ASN adalah cerminan profesionalisme pemerintah, dan ketika mereka bersikap netral, masyarakat akan melihat adanya keadilan dalam birokrasi. Kita semua ingin melihat Pilkada ini berlangsung dengan bersih, adil, dan transparan,” tuturnya.
Andi juga menambahkan bahwa IKMB dan PMII Politeknik Bombana akan terus mengawal dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar tidak hanya menjadi penonton dalam Pilkada ini. Mereka berencana melakukan edukasi publik untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga netralitas ASN. “Pendidikan politik harus dimulai dari akar rumput. Kami ingin masyarakat tidak hanya memahami hak pilih mereka, tapi juga bagaimana mengawal demokrasi agar tetap bermartabat,” ungkapnya.
Dengan semakin dekatnya Pilkada Bombana 2024, isu netralitas ASN terus mengemuka sebagai salah satu tantangan besar bagi demokrasi di daerah tersebut. Andi berharap bahwa semangat menjaga integritas dan profesionalisme ASN dapat terus digaungkan, sehingga Pilkada kali ini benar-benar menjadi refleksi dari suara rakyat yang murni. “Ini bukan hanya tentang siapa yang terpilih, tetapi tentang bagaimana proses itu berlangsung. Mari kita pastikan Bombana menjadi contoh bagi demokrasi yang berintegritas,” tutupnya.
Seruan Andi dan IKMB tentang netralitas ASN ini menjadi pesan kuat yang mewarnai Pilkada Bombana 2024. Dengan dorongan dari para aktivis mahasiswa dan peran aktif masyarakat, harapannya adalah terwujudnya pemilu yang tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga menjadi fondasi bagi pembangunan demokrasi yang lebih baik di Bombana.