KOLAKA, A-1.INFO – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin dan Sjafei, membawa visi “Sultra sebagai Pusat Energi Dunia. Visi ini bertujuan untuk menjawab tantangan Sultra menuju energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, serta sumber daya mineral yang bisa mendukung perkembangan energi bersih.
Visi ini disampaikan, pada debat publik kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra yang diselenggarakan di Kabupaten Kolaka, Jumat (1/11/2024). Menurutnya, upaya ini dapat menjadikan Sultra sebagai pusat energi yang tidak hanya menyuplai kebutuhan dalam negeri tetapi juga bersaing di pasar internasional.
Pasangan Nomor Urut Satu ini menegaskan bahwa tujuannya dalam mengikuti kontestasi kepala daerah adalah untuk menjalankan pemerintahan daerah secara efektif, dengan fokus utama pada kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, kesejahteraan dapat dicapai dengan mempercepat peningkatan daya saing daerah. Melalui visinya menjadikan Sultra sebagai pusat energi dunia, Ruksamin berharap dapat menciptakan berbagai peluang ekonomi baru, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan optimalisasi SDA, baik dalam sektor energi maupun infrastruktur.
Peningkatan daya saing daerah menjadi kunci utama dalam mempercepat pembangunan yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Daya saing daerah yang kuat akan membuka jalan bagi investasi, inovasi, dan kesempatan ekonomi yang lebih luas. Namun, akan ada tantangan yang signifikan dalam proses ini.
“Sungguh, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk meningkatkan daya saing demi mencapai kesejahteraan,” ujar Ruksamin. Tantangan ini mencakup infrastruktur yang perlu diperbaiki, sumber daya manusia yang harus ditingkatkan, dan strategi untuk mengoptimalkan potensi energi serta sumber daya alam Sultra,” Ungkap Ruksamin.
Ruksamin-Sjafei menguraikan bahwa perbaikan daya saing Sultra tidak lepas dari tantangan besar yang dihadapi, seperti ketimpangan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial, infrastruktur yang kurang memadai, serta terbatasnya akses pendidikan dan kesehatan. Ditambah lagi, bencana alam menjadi salah satu faktor penghambat kesejahteraan masyarakat.
Ia memaparkan data yang menunjukkan bahwa angka kemiskinan Sulawesi Tenggara pada tahun 2024 berada di 11,21 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 9,03 persen, menempatkan provinsi ini di urutan ke-25 nasional.
Selain itu, indeks daya saing daerah Sultra pada tahun 2023 tercatat sebesar 3,36 poin, di bawah rata-rata nasional 3,44 poin dan berada di urutan ke-22. Menurut Ruksamin, ini terutama disebabkan oleh kelemahan pada pilar sumber daya manusia dan infrastruktur, dengan daya saing infrastruktur hanya 2,16 poin dari skala 5, berada di posisi ke-27 nasional.
“Kami hadir untuk menjawab tantangan-tantangan ini dengan membawa visi ‘Sultra sebagai Pusat Energi Dunia’ yang maju, madani, dan berkeadilan. Kami berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berbasis pengelolaan sumber daya strategis,” tegas Ruksamin.
Lebih lanjut, ia menyebut langkah konkret diperlukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sultra melalui ekonomi berbasis sumber daya alam unggulan. Saat ini, ekonomi Sultra ditopang oleh sektor pertanian sebesar 23,02 persen dan sektor pertambangan sebesar 21 persen. Untuk itu, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas menjadi kunci untuk memperluas akses serta meningkatkan nilai tambah kekayaan alam.
Ruksamin-Sjafei juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan dan kesehatan, mengatasi kemiskinan serta ketimpangan sosial, dan menjaga lingkungan untuk keberlanjutan jangka panjang. Inovasi dan teknologi juga akan menjadi landasan penting bagi kemajuan Sultra.
Pasangan calon nomor urut 1 ini mengakhiri dengan menegaskan bahwa kesejahteraan adalah harapan masyarakat untuk kehidupan yang lebih layak dan bermartabat. “Ini membutuhkan komitmen dan kerja keras semua pihak. InsyaAllah, nomor 1 siap menjawab tantangan ini,” pungkasnya. (**)
Laporan : Muh Sahrul