SospolTerkiniUncategorized

Pemuda Bombana Serukan Demokrasi Tanpa Politik Negatif

37
×

Pemuda Bombana Serukan Demokrasi Tanpa Politik Negatif

Sebarkan artikel ini

Bombana, A-1.Info | – Pilkada Kabupaten Bombana semakin dekat, namun suasana politik yang seharusnya menjadi ajang adu visi dan gagasan mulai diwarnai isu-isu negatif. Sebuah poster provokatif dengan pesan “Selamatkan Bombana dari Ambisi Berkuasa Suami-Istri” beredar di media sosial, memicu kontroversi yang tidak hanya memanaskan suhu politik, tetapi juga menuai kritik dari berbagai kalangan.

Di tengah polemik ini, suara pemuda seperti Haikun, seorang aktivis muda dari Kampung Baru, muncul sebagai pengingat pentingnya menjaga demokrasi yang sehat. Haikun dikenal sebagai sosok yang vokal memperjuangkan nilai-nilai demokrasi bermartabat, terutama di kalangan generasi muda. Dalam wawancaranya, ia menyebut poster tersebut sebagai kampanye hitam yang hanya memperkeruh suasana.

“Kami pemuda Bombana tidak ingin demokrasi yang indah ini dirusak oleh narasi-narasi negatif yang menyerang pribadi. Pilkada adalah momen untuk menentukan arah pembangunan daerah, bukan untuk saling menjatuhkan,” tegas Haikun.Minggu (25/11/2024)

Menurutnya, konten semacam itu bukan hanya tidak produktif, tetapi juga berpotensi merusak harmoni sosial masyarakat Bombana. Ia mengingatkan bahwa Pilkada seharusnya menjadi panggung gagasan, bukan arena saling menjatuhkan. Haikun menilai bahwa praktik politik negatif ini mencederai semangat demokrasi dan mengalihkan fokus dari isu-isu pembangunan yang semestinya menjadi prioritas.

Sebagai mahasiswa dan bagian dari generasi muda yang peduli terhadap pembangunan daerah, Haikun juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Ia menekankan pentingnya menyaring informasi serta membedakan kritik yang konstruktif dari provokasi yang hanya memperburuk situasi.

“Pemuda harus menjadi pilar demokrasi yang sehat. Kita harus bisa membedakan mana kritik yang membangun dan mana yang hanya provokasi. Jangan sampai kita terjebak dalam arus kampanye hitam yang tidak membawa manfaat,” ujarnya penuh semangat.

Haikun juga mengingatkan masyarakat Bombana untuk fokus pada program kerja setiap pasangan calon (paslon). Isu-isu seperti pengembangan ekonomi kreatif, pemerataan infrastruktur, pendidikan, dan penciptaan lapangan kerja dianggap sebagai hal yang lebih relevan untuk masa depan daerah. Menurutnya, setiap paslon berhak memaparkan visi dan misinya tanpa terganggu oleh serangan personal.

“Kita memilih pemimpin untuk membawa perubahan positif, bukan untuk menciptakan permusuhan. Jangan biarkan konflik antarpaslon merusak hubungan kita sebagai sesama warga Bombana,” tambahnya.

Haikun menutup pernyataannya dengan mengimbau seluruh masyarakat, termasuk pendukung paslon, untuk menjaga persatuan dan kedamaian selama proses Pilkada. Ia menekankan bahwa demokrasi yang damai adalah kunci untuk menciptakan masa depan Bombana yang lebih baik.

“Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai ajang untuk memilih pemimpin terbaik bagi Bombana. Ingat, pada akhirnya yang menang adalah kita semua sebagai masyarakat, bukan kelompok tertentu. Bombana adalah rumah kita bersama,” tuturnya dengan penuh optimisme.

Haikun berharap kejadian seperti penyebaran poster provokatif tidak lagi menjadi bagian dari budaya politik Bombana. Sebaliknya, ia ingin agar masyarakat lebih mengedepankan semangat kebersamaan dan optimisme untuk membangun daerah yang lebih maju dan harmonis. (AMIL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *