Bombana, A-1.Info | – Kabupaten Bombana bergerak semakin dekat menuju visi sebagai kabupaten layak anak. Komitmen ini ditandai melalui acara deklarasi yang berlangsung di Aula Tanduale, Kantor Bupati Bombana, yang dihadiri langsung oleh Pejabat (Pj.) Bupati Bombana, Drs. Edy Suharmanto, M.Si. Acara ini juga menjadi momen pengukuhan Forum Anak Daerah Kabupaten Bombana, sebagai upaya nyata dalam memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan anak di wilayah tersebut.Selasa (20/08/2024)
Inisiatif ini dipimpin oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Mereka telah melaksanakan evaluasi mandiri Kabupaten Layak Anak (KLA) untuk tahun 2024, yang menjadi pijakan dalam mewujudkan Bombana sebagai kabupaten yang ramah anak. Dalam rangkaian tujuan tersebut, dicanangkanlah berbagai target ambisius, yakni menjadikan 22 kecamatan di Bombana sebagai kecamatan ramah anak, serta mengarahkan 144 desa/kelurahan, 331 sekolah, dan 22 puskesmas agar mampu mengimplementasikan standar ramah anak.
Pj. Bupati Edy Suharmanto dalam sambutannya menekankan bahwa keberhasilan mencapai kabupaten layak anak membutuhkan koordinasi erat seluruh pemangku kepentingan. Menurutnya, pembangunan kabupaten layak anak bukan sekadar proyek seremonial, tetapi sebuah proses yang harus dilaksanakan secara berkesinambungan. “Pemerintah daerah berkewajiban menyusun dan melaksanakan kebijakan yang memprioritaskan penyelenggaraan perlindungan anak. Kami ingin memastikan hak-hak anak di Bombana terpenuhi, termasuk dalam hal pengasuhan, pendidikan, kesehatan, hingga kebebasan berekspresi,” ujarnya.
Untuk mencapai status sebagai kabupaten layak anak, Bombana akan fokus pada pemenuhan lima klaster utama yang menjadi pilar dalam menciptakan lingkungan ramah anak. Klaster pertama mencakup identitas anak yang meliputi hak sipil dan kebebasan. Klaster kedua mencakup pengasuhan alternatif untuk anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus. Klaster ketiga adalah kesehatan dan kesejahteraan dasar anak. Klaster keempat berfokus pada pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya yang mendorong perkembangan karakter positif anak-anak. Terakhir, klaster kelima mencakup perlindungan khusus bagi anak-anak yang berada dalam situasi rentan.
“Untuk merealisasikan semua ini, diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan organisasi yang peduli akan masa depan anak-anak kita. Partisipasi aktif sangat penting agar target yang diharapkan dapat tercapai dengan dukungan bersama,” tambah Pj. Bupati Edy.
Di sisi lain, pengukuhan Forum Anak Daerah Bombana menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi anak-anak di Bombana untuk menyuarakan hak dan aspirasi mereka, memberikan ruang bagi mereka untuk terlibat dalam penyusunan kebijakan serta pelaksanaan program yang ramah anak. Forum ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berbicara, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi pelopor dalam merancang masa depan yang lebih baik bagi sesama anak di Bombana.
Deklarasi Bombana Menuju Kabupaten Layak Anak ini adalah langkah awal yang kuat dalam perjalanan panjang menuju visi yang inklusif dan ramah anak. Selain sebagai wujud kepedulian, inisiatif ini juga menjadi simbol tekad pemerintah dan masyarakat Bombana untuk menghadirkan masa depan yang aman, sejahtera, dan penuh kesempatan bagi generasi mendatang.
Acara ini juga memperlihatkan komitmen nyata dari berbagai pihak untuk mendukung perwujudan Bombana sebagai kabupaten layak anak. Dengan fondasi kuat dari komitmen kolektif, visi besar ini bukan hanya harapan, tetapi sesuatu yang bisa dicapai demi kemajuan dan kesejahteraan anak-anak di Bombana. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan anak-anak itu sendiri, langkah besar ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kabupaten lain di Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan melindungi anak-anak.