ADVERTORIAL

Bombana Matangkan Rencana Pembangunan Industri untuk Dorong Ekonomi Berkelanjutan

13
×

Bombana Matangkan Rencana Pembangunan Industri untuk Dorong Ekonomi Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini

Bombana, A-1.Info | – Kabupaten Bombana mengukuhkan langkah besarnya untuk menggerakkan sektor industri melalui Seminar Akhir Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota (RPIK) Bombana Tahun 2024-2044. Dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bombana, Drs. Man Arfa, M.Si, yang mewakili Penjabat (Pj.) Bupati Bombana, seminar ini menjadi titik krusial bagi Bombana dalam merancang masa depan industrinya, bertempat di Ruang Rapat Tina Orima, Kantor Bupati Bombana.Jumat (23/08/2024)

Dokumen RPIK ini disusun sebagai panduan 20 tahun ke depan dalam memajukan industri Bombana. Sebagai langkah strategis, RPIK akan menjadi peta jalan yang memadukan potensi lokal dan tren industri untuk menjawab tantangan ekonomi sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat. Pembangunan industri daerah, sesuai mandat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, tidak hanya menitikberatkan pada aspek ekonomi tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan sosial. Rencana ini pun harus bersinergi dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dan Kebijakan Industri Nasional (KIN).

Drs. Man Arfa, dalam sambutannya, menyampaikan betapa pentingnya penyusunan RPIK ini untuk memastikan pembangunan industri Bombana yang lebih terarah, efektif, dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat. “Desain pembangunan industri Kabupaten Bombana melalui dokumen RPIK ini diharapkan selaras dengan Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Sulawesi Tenggara dan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN),” tegas Man Arfa. Dengan panduan RPIK ini, diharapkan industri di Bombana dapat tumbuh tanpa mengorbankan keseimbangan lingkungan dan tata ruang, sehingga dampaknya mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

Aspek tata ruang dalam pembangunan industri menjadi salah satu fokus utama dalam RPIK ini. Tata ruang yang baik akan membantu mencegah konflik lahan serta meminimalkan risiko kerusakan lingkungan. Dengan rencana tata ruang yang ketat dan berkelanjutan, Bombana diharapkan dapat menciptakan ruang industri yang tidak hanya aman secara teknis, tetapi juga ramah lingkungan dan berdaya guna dalam jangka panjang.

Dokumen RPIK ini juga akan menjadi pedoman teknis bagi para pelaku industri untuk memastikan setiap proyek memenuhi standar tekno-ekonomis yang layak. Dengan demikian, industri di Bombana diharapkan tidak hanya tumbuh secara kuantitas, tetapi juga mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah. “RPIK ini akan mengarahkan pembangunan industri untuk memanfaatkan potensi lokal Bombana dengan optimal, sekaligus memastikan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam setiap tahap pembangunan,” ujar Sekda Man Arfa.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai kalangan penting, mulai dari perwakilan pemerintah daerah, akademisi, hingga masyarakat. Kehadiran mereka tidak hanya untuk memberikan dukungan, tetapi juga untuk memberikan masukan konstruktif yang akan memperkaya dokumen RPIK. Diskusi yang berlangsung aktif dan produktif ini menunjukkan antusiasme berbagai pihak untuk mewujudkan sinergi dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan. Berbagai gagasan dan rekomendasi yang disampaikan akan menjadi elemen penting dalam finalisasi dokumen RPIK sebelum diterbitkan sebagai peraturan daerah.

Man Arfa juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan RPIK ini. Menurutnya, keterlibatan masyarakat lokal akan menjadi salah satu kunci keberhasilan rencana pembangunan industri di Bombana. Dalam jangka panjang, RPIK ini tidak hanya akan memandu pengembangan kawasan industri, tetapi juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam industri lokal. Dengan partisipasi yang lebih besar dari masyarakat, pertumbuhan industri di Bombana diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi kesejahteraan mereka.

Dokumen RPIK ini akan mencakup langkah-langkah strategis untuk memaksimalkan potensi ekonomi Bombana melalui industri yang berbasis pada kekayaan sumber daya lokal. Dalam proses penyusunannya, RPIK mengidentifikasi sektor-sektor industri potensial di Bombana yang dapat menjadi penggerak ekonomi masa depan. Dengan pendekatan yang berbasis data dan potensi wilayah, sektor-sektor unggulan di Bombana, seperti pertambangan, perikanan, dan kerajinan, akan dikembangkan agar mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.

Langkah Bombana dalam menyusun RPIK ini sejalan dengan tujuan untuk menjadikan industri sebagai penopang ekonomi daerah yang berkelanjutan. Pembangunan industri di Kabupaten Bombana akan didesain untuk mendukung sektor-sektor produktif lainnya serta menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas bagi masyarakat setempat. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Bombana sebagai kawasan yang kondusif bagi investasi industri.

Dengan harapan besar untuk masa depan Bombana, Drs. Man Arfa mengakhiri sambutannya dengan optimisme. Menurutnya, RPIK ini akan menjadi fondasi kokoh bagi Bombana dalam mengarungi tantangan pembangunan di masa depan. “Semoga RPIK ini dapat mengarahkan industri di Bombana menuju pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Man Arfa.

Seminar ini menandai langkah awal bagi Bombana dalam merealisasikan industri yang ramah lingkungan, inklusif, dan berdaya saing tinggi. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat Bombana dalam penyusunan RPIK ini menciptakan sinergi yang kuat untuk membangun masa depan industri yang berkelanjutan. Dengan terbitnya RPIK ini nanti, Bombana siap untuk menjadi salah satu pusat industri yang inovatif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tenggara.=

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *